Halaman

Selasa, 12 Juni 2012

sebuah cerita


Sebuah Jejak Kehidupan Cinta


Kriiinnggg...kriiiinngggg...
Bunyi alarm menggetarkan seluruh kamar berukuran 3 x 4m, dengan bergegas Rina bangun dari tempat tidurnya. Dengan muka kusut dan rambut panjangnya yang acak - acakan dia menuju ke kamar mandi untuk mandi dan siap - siap ke sekolah. Hari ini merupakan hari pertama dia masuk sekolah dengan seragam putih abu - abu. Dia diterima di sebuah SMA Negeri ternama di kotanya. Rina sangat senag bisa menjadi salah satu murid di sekolah itu. Setelah selesai mandi Rina langsung memakai seragam barunya.
"Hari ini adalah hari pertamaku sekolah dengan seragam abu - abu, aku harus berseragam rapi dengan semangat baru", ungkap Rani dengan semangat sambil berdiri melihat tubuhnya berbalut seragam di depan cermin. Tak henti-hentinya dia menatap cermin sambil tersenyum, ini juga merupakan hari pertamanya dia sekolah menggunakan kerudung.
"Ran, makan dulu.. nanti kamu terlambat kalau terus- terusan bercermin", kata sang ibu memanggil Rani.
Selesai berseragam Rani langsung menuju ruang makan. Dia berpakaian sederhana, gaya tomboinya sewaktu kecil sampai SMP masih terlihat dari cara berjalannya.
"Iya bu, lauknya apa nih?", tanya Rani sambil memakai sepatu ket hitam dengan garis putih disampingnya.
"Itu ada ayam bakar kesukaanmu..lha adikmu si latri sudah bangun belum?", tanya ibu sambil mengambilkan nasi buat sang anak.
"Sudah bu, lagi makai seragam, bentar lagi juga kesini".
"ya sudah makan dulu saja, itu uang saku di atas meja"
"Iya bu.."
Dengan lahapnya Rani menyantap makanan kesukaannya, selesai makan ani mengambil uang saku dan menghampiri ibunya untuk berpamitan berangkat sekolah.
"bu, Rani berangkat sekolah dulu".
"iya, hati - hati di jalan dan sekolah yang bener tidak usah cari pacar dulu.."
"iya bu, tenang aja, Rani  bisa jaga diri baik - baik kog,,"
setelah berpamitan Rani langsung berangkat, ia mencari ayahnya tetapi sang ayah sudah berangkat kerja. Ia menuju jalan raya yang berjarak 150 meter dari rumahnya untuk menunggu bis lewat yang menuju ke sekolah barunya. setelah lima menit menunggu akhirnya datang bis dan Rani ikut bis tersebut. Bisnya penuh karena hari itu merupakan hari pertama masuk. Banyak wajah - wajah polos anak SMP yang memakai seragam putih abu - abu seperti Rani. Rani hanya mengenal beberapa orang saja di dalam bis tersebut karena di  desanya jarang anak yang melanjutkan sekolah ke SMA. yang melanjutkan sekolah di SMA nya juga hanya Rani. Selama 30 menit di dalam bis dengan berdesak - desakan akhirnya samapai juga di jalan dekat sekolahnya.
"akhirnya sampai juga di sekolah baruku, ya walaupun harus berjalan 100 meter dari jalan raya ini, it's okeylah.. semangat Rani..", ucapnya sambil berjalan sendiri menuju sekolahnya.
Pagi itu Rani langsung mencari dimana kelas barunya dan tak sabar ingin berjumpa teman - teman barunya di SMA. Setelah berkeliling mencari kelasnya, akhirnya Rani menemukan sebuah kelas di bagian selatan penuh siswa - siswi baru. Rani langsung duduk dibangku paling depan sendirian. Sambil menunggu jam masuk dia membaca sebuah novel. 
kriiiinngg.. kriiinngg.. bunyi bel sekolah menandakan masuk. Hari itu merupakan hari pertama masuk setelah 3 hari menjalanai ospek.
Seorang guru terlihat menuju ke kelas Rani, dan rani menutup novel yang ia baca etelah guru tersebut masuk.
"Selamat pagi semuanya.." sapa guru kepada murid - muridnya.
"Selamat pagi pak..' jawab seluruh siswa - siswi seperti panduan suara yang mengisi ruangan itu.
" Bagaimana hari pertama masuk kalian di sini?"
"senaaaangg.." jawab siswa dengan serempak.
"ok, berhubung hari pertama, maka kita akan perkenalan terlebih dahulu. Ada pepatah yang bilang TAK KENAL MAKA TAK SAYANG, maka bagaimana kita akan saling menyayangi sesama teman dan guru kalau kita tidak saling mengenal. ok, saya akan memperkenalkan diri saya terlebih dahulu, nanti disusul dengan kalian dari paling depan yang duduk di depan meja saya, iyak opo orag?", kata pak guru dengan gaya ngapaknya sambil mengambil sebuah spidol. semua murid tertawa mendengar suara pak guru dengan bahasa daerahnya.
"oke, nama saya Rudiyanto dan biasa dipanggil pak Rudi. saya berasal dari kebumen, saya akan menjadi wali kelas kalian selama setahun ke depan.saya sudah beristri, dan alhamdulilah istri saya mung siji, ada yang mau ditanyakan?".
"hahaha, bapak asli mana?", tanya seorang siswa.
" saya asli kebumen, tetapi sekarang saya tinggal di sini untuk mengajar kalian, masih ada yang ingin ditanyakan?".
semua murid hanya tertawa, tak luput si rani juga tertawa terbahak - bahak. 
"ok, sekarang giliran kalian yang memperkenalkan diri kalian, mulai dari kamu!", kata pak guru sambil menunjuk siswi yang duduk di depan mejanya.
"nama saya Erlina dan biasa dipanggil Lina, saya dari SMP N 3, saya dari purworejo".
"Selanjutnya, nanti langsung saja sebelahnya..", kata pak guru dngan senyum di bibirnya.
ttookkk...toookk..tookk..
suara pintu kelas diketok seseorang dari luar. dalam sekejap ruangan menjadi hening setelah terdengar pintu diketok tadi.
"iya, masuk", kata pak guru.
datang seorang cewek terlihat tergesa-gesa dengan nafas terburu- bur. "maaf pak saya terlambat", kata cewek tersebut.
"iya silahkan duduk..", jawab pak guru.
cewek tersebut duduk disamping rina.
"ok, mari dimulai mba perkelananya", sambil menunjuk sebelah Erlina.
"Nama saya Sasmita, dan biasa dipanggil mita. saya dari SMP N 1, dan saya dari purworejo."
"Nama saya Febrian dan biasa dipanggil febri, saya dari SP N 7 , dan saya dari Sukorejo".
Rani berpikir dalam hati "berarti si febri tetngga desaku?"
"mba giliran kamu..!", kata pak guru menunjuk Rani.
rani terkaget dari lamunannya dan memperkenalkan dirinya," nama saya rinawati, biasa diapnggil rina. saya dari SMP N 38 dan saya dari bakurejo".
setelah memperkenalkan dirinya, rina berjabat tangan dengan febri karena febri duduk disampingnya.
"Rani..", kata Rani sambil mengulurkan tangannya.
"febri..", kata febri menyambut uluran tangan rani.
"ternyata kita tetangga desa ya.. dan sekarang duduk semeja.hhh", kata rani dengan tertawa.
"hhh, iya nih.."

Tidak ada komentar: