Halaman

Sabtu, 12 Mei 2012

konsepsi wahyu_study islam presentasi kelompok lain


KONSEPSI WAHYU

A.  Pendahuluan
Perkembangan ilmiah telah maju dengan pesat, dan cahayanya pun telah menyapa segala keraguan yang selama ini menyapa dalam diri manusia mengenai roh yang ada dibalik tubuh, roh yang merupakan rahasia hidupnya.apabila tubuh ini kehabisan tenaga dan jaringan-jaringan mengalami kerusakan jika tidak mendapatkan makanan,demikian juga roh. Roh juga memerlukan makanan yang dapat memberikan tenaga rohani agar dapat memelihara sendi-sendi dan ketentuan-ketrntuan lainnya.
            Bagi Allah bukan hal yang jauh dalam memilih dari antara hamba-Nya yang jiwa dasarnya begitu jernis dan kodrat yang lebih bersih yang siap menerima sinar ilham danwahyu dari langit serta hubungan dengn makluk yang lebih tinggi; agar diberi risalah ilahiyang dapat memenuhi keperluan mausia. Manusia kini menyaksikan adanya hipnotisme yang memjelaskan bahwa hubungan jiwa manusia dengan  kekuatan yang lebih tinggi itu menimbulkan pengaruk orang kepada pemahamam tentang gejala wahyu.
            Orang yang sezaman dengan wahyu itu menyaksikan wahyu dan menukilnya secara mutawir dengan segala persyaratannya yang meyakinkan kepaada generasi-generasi sesudahnya. Manusia akan menjadi mulia selama tetap berpegang teguh  pasda keyakinan itu, dan akan hancur serta hina bila mengabaikannya.
            Rasul kita Muhammad s.a.w. bukan Rasul pertama yang diberi wahyu. Allah telah  memberikan juga wahyu kepada rasul-rasul sebelum itu. Dengan demikian, maka wahyu yang diturunkan kepada Muhammad s.a.w. itu bukan hal yang menimbulkan rasa heran.

B.  Pengertian Wahyu
          Menurut etimologi (bahasa)
Wahyu atau al-wahyu merupakan  kata masdar (infinitif) yang artinya tersembunyi dan cepat. Maka dapat dikatakan bahwa wahyu adalah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat yang khusus ditunjukkan kepada orang yang diberitahu tanpa diketahui oleh orang lain.

          Menurut istilah
Wahyu adalah perintah atau pengetahuan dari Allah SWT kepada para Nabi dan rasul-Nya tentang syari’at atau kitab yang hendak disampaikan kepada mereka, baik melalui perantara maupun tidak.

C.  Nama Lain dari Wahyu
          Ilham sebagai bawaan dasar manusia
Seperti wahyu terhadap ibu Nabi Musa “Dan Kami Ilhamkan kepada ibu Musa: “Susuilah dia....” (Al Qasas : 7)

          Ilham yang berupa naluri pada binatang
Seperti wahyu kepada lebah “ Dan Tuhanmu telah mewahyuka kepada lebah: ‘Buatlah sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di rumah-rumah yang didirikan manusia’.” (an-Nahl :16)

          Isyarat yang cepat melalui rumus dan kode
Seperti isyarat Zakaria yang diceritakan Qur’an “Maka keluarkanlah dia dari mihrab, lalu memberi isyarat kepada mereka: ‘Hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang.’”(Maryam :19)

          Bisikkan dan tipu daya setan untuk menjadikan yang buruk kelihatan indah dalam diri manusia “Sesungguhnya syaitan-syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu.’”(al-An’am :121)

          Apa yang disampaikan Allah kepada para malaikatnya berupa suatu perintah untuk dikerjakan “Ingatlah ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat:’Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah pendirian orang-orang beriman.’”

D. Cara Wahyu Diturunkan
1. Tanpa melalui perantara :
          Melalui mimpi
Allah SWT terkadang menurunkan wahyu-Nya melalui mimpi. Sebagai contoh yaitu wahyu yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim as agar menyembelih anaknya(as-Saffat : 101-102)
          Kalam ilahi dari balik tabir
Hal ini terjadi pada nabi Musa as “Dan tatkala Musa datang untuk munajat Kami di waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya, Musa berkata:
“Wahai Tuhan, tampakkanlah diri-Mu kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.” Kalam ilahi dari balik tabir juga terjadi dengan nabi Muhammad saw yaitu saat Isra Mi’raj.
2. Melalui malaikat Jibril
Ada dua cara penyampaian wahyu oleh malaikat kepada Rasul:
          Datang dengan dencingan lonceng dan suara yang amat kuat yang dapat mempengaruhi kesadaran, sehingga harus mengumpulkan segala kekuatan kesadaraan untuk menerima, menghafal dan memahaminya.
          Malaikat menjelma sebagai laki-laki dalam wujud manusia.
Cara ini lebih ringan daripada cara sebelumnya karena merasa seperti berhadapan langsung dengan saudaranya sendiri.

E.   Fungsi Wahyu
          Untuk memberikan petunjuk berkaitan dengansesuatu yang ghaib diluar jangkauan akal manusia
          Untuk memberikan gambaran kehidupan setelah kematian
          Untuk mengatur kehidupan sosial ditengah-tengah manusia

F.   Hikmah Wahyu
·         Keyakinan taerhadap sesuatu diperkukan akal dan iman yang bersumber dari wahyu,
·       Sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial maka untuk mengatur dibutuhkan wahyu.

G.  Referensi
1.      Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an;
2.      Nuansaislam.com;
3.      http://blog.uad.ac.id./syam/files/2009/11/RANGKUMAN-STUDI-ISLAM-I.doc.





MAKALAH
KONSEPSI WAHYU


http://www.nuansaislam.com/images/stories/gambar/mulyana/al-quran.jpg


NAMA KELOMPOK :
1.    APRAMA (11012006)
2.    AANG PRASETIYO (11012010)
3.    HENDRAWAN SETYOKO (11012018)
4.    ANTONISIUS HANDOKO (11012022)
5.    AHMAD DARSUKI (11012020)
6.    FERI NURROHMAN (11012048)

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012

Tidak ada komentar: