PENGENALAN
HADITS
(PENGERTIAN,
MACAM-MACAM HADITS SERTA PERBEDAAN HADITS NABAWI DAN HADITS QUDSI)
Disusun Oleh :
v Felia
Nawang Wulan (11012003)
v Fitri
Wulandari (11012007)
v Dita
Pramudiaty (11012009)
v Yuliyanti (11012012)
v Yuningsih (11012014)
v Indah
Purwaningsih (11012039)
UNIVERSITAS
AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
TAHUN
AJARAN 2011 / 2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirah Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta innayahNya kepada kami sehingga dapat
menyusun dan menyelesaikan tugas studyislam ini tanpa halangan suatu apapun.
Kami
berharap tugas yang kami susun ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
ilmu yang bermanfaat bagi kami, dan teman-teman. dan kami ucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua yang telah mendukung , mengarahkan, dan
mendo’akan kami sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan tugas ini dengan
baik.
Kami
menyadari bahwa tugas yang kami susun ini kurang sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari pembaca kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga Anda dapat memahami dan mengerti isi makalah ini. Selamat membaca dan semoga makalah ini
bermanfaat.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULAN
I.
LATAR BELAKANG
Hadits
adalah segala sesuatu yang berupa berita yang dikatakan Nabi baik berwujud
ucapan, tindakan, pembiaran (taqrir), keadaan, kebiasaan, dan lain-lain.
Karena hadits itu berasal dari Nabi dan setiap
orang islam harus mengikuti jejaknya
maka hadits merupakan sumber ajaran islam di samping Al-qur’an.
Macam-macam hadits antara lain : Hadits Qauliyah,
hadits Fi’liyah, hadits Taqririyah, hadits hamiyyah. Dari keempat macam hadits
tersebut merupakan perkataan, perbuatan, ketetapan, dan keinginan Nabi Muhammad
SAW.
Walaupun Al-qur’an dan hadits merupakan sumber
ajaran islam tetapi keduanya mempunyai perbedaan. Dari keseluruhan bahasan di
atas akan kami bahas dalam makalah ini.
II.TUJUAN
Setelah mempelajari materi tersebut
diharapkan mahasiswa dapat :
a.
Mampu mengenal dan mengerti
hadits secara detail
b.
Dapat mengetahui macam-macam
hadits
c.
Dapat membedakan hadits Qudsi dan
hadits Nabawi
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian hadits
Menurut bahasa
hadits adalah al jadid (baru),al khabar (berita),pesan
keagamaan,pembicaraan.
Menurut istilah
hadits adalah segala sesuatu yang berupa berita yang di katakan nabi baik
berwujud ucapan,tindakan,pembiaran,kebiasaan,keadaan dan lain lain.
B.Istilah lain hadits
1.Hadits yaitu wahyu yang diturunkan hanya
kepada nabi
2.Sunnah yaitu tradisi atau perbuatan yang
di lakukan oleh nabi baik perkataan dan perbuatan.
3.Khabar yaitu segala berita yang
disampaikan baik dari nabi ataupun perkataan dari orang ke orang.
4.Atsar yaitu segala berita dan perilaku
sahabat nabi
C.Macam-macam hadits
a.Hadits qauliyah(perkataan)
yaitu perkataan yang pernah nabi muhammad SAW
ucapkan dalam berbagai bidang syari’at
aqidah akhlaq pendidikan dan sebagainya. Contohnya Hukum yang terkandung dalam sabda Nabi
Muhammad yaitu kewajiban niat dalam segala amal perbuatan untuk mendapatkan
pengakuan sah dari syara'.
b.Hadits fi’liayah (perbuatan)
yaitu merupakan penjelasan praktis dari
peraturan peraturan yang belum jelas cara pelaksanaannya.Misalnya cara cara bersalat dan cara menghadap kiblat
dalam salat sunah di atas kendaraan yang sedang berjalan telahdipraktikkan
oleh Nabi dengan perbuatannya di hadapan para
sahabat.
c.Hadits taqririyah
yaitu keadaan nabi mendiamkan sanggahan atau
menyetujui apa yang telah di lakukan atau dikatakan oleh para sahabat di hadapan
beliau. Contohnya Hukum yang terkandung dalam sabda Nabi Muhammadyaitu kewajiban
niat dalam segala amal perbuatan untuk mendapatkan pengakuan sah dari syara'.Contohnya
diamnya Nabi terhadap perempuan yg keluar rumah berjalan di jalanan pergi ke masjid
dan mendengarkan ceramah-ceramah yang memang diundang untuk kepentingan suatu pertemuan.
d. Hadits hamiyyah
yaitu keinginan nabi Muhammad SAW, contohnya untuk
menjalankan puasa 9 Asyuro.
Dilihat dari konsekuensi hukumnya
hadits dibedakan menjadi :
1) Hadits Maqbul (diterima)
2) Hadits Mardud (ditolak)
1.
Hadits Maqbul
Hadits
Maqbul dibedakan menjadi :
a.
Hadist
Sohih
b.
Hadist
Hasan
a.
Hadits Sohih
Yaitu Hadits yang memenuhi 5 syarat
berikut ini :
1. Sanadnya bersambung (telah
mendengar/bertemu antara para perawi).
2. Melalui penukilan dari perawi-perawi
yang adil.
Perawi yang adil adalah perawi yang
muslim, baligh (dapat memahami perkataan dan menjawab pertanyaan), berakal,
terhindar dari sebab-sebab kefasikan dan rusaknya kehormatan (contoh-contoh
kefasikan dan rusaknya kehormatan adalah seperti melakukan kemaksiatan dan
bid’ah, termasuk diantaranya merokok, mencukur jenggot, dan bermain musik).
3. Tsiqoh (yaitu hapalannya kuat).
4. Tidak ada syadz
syadz adalah seorang perawi yang tsiqoh
menyelisihi perawi yang lebih tsiqoh darinya.
5. Tidak ada illat atau kecacatan dalam
Hadits
Hukum Hadits sohih : dapat diamalkan dan
dijadikan hujjah.
b.
Hadits Hasan
Yaitu Hadits yang apabila
perawi-perawinya yang hanya sampai pada tingkatan soduq (tingkatannya berada dibawah
tsiqoh).
Syarat Hadits Hasan :
1.
Sanadnya
bersambung
2.
Diriwayatkan
oleh rawi yang adil
3.
Diriwayatkan
oleh rawi yang hafal
4.
Tidak
bertentangan dengan hadits dan rawi yang tingkat dipercayanya lebih tinggi atau
Al-qur’an
5.
Tidak
terdapat cacat.
Hukum
Hadits Hasan : dapat diamalkan dan dijadikan hujjah.
2.
Hadits Mardud
Secara
bahasa Mardud artinya ialah yang ditolak, yang tidak diterima. Secara istilah
hadits Mardud ialah hadits yang tidak menunjuki keterangan yang kuat akan
adanya dan tidak adanya. Hadits Mardud merupakan semua hadits yang telah
dihukumi dho’if. Sedangkan dho’if sendiri adalah hadits yang tidak memenuhi
syarat shohih dan hasan.
Perbedaan Hadits Qudsi dan Hadits
Nabawi
v Hadits Qudsi
1.
Lafaz
dari Rasulullah SAW, namun Maknanya berasal dari AllahSWT.
2.
Wahyu
Allah SWT yang diungkapkan kembali oleh Rasulullah SAW.
v Hadits Nabawi
1.
Lafaz
dan makna berasal dari Rasulullah SAW.
2.
Merupakan
perkataan, perbuatan dan pengakuan Rasulullah SAW.
BAB
3
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Ø Hadits
adalah segala sesuatu yang berupa berita yang dikatakan Nabi baik berwujud
ucapan, tindakan, pembiaran (taqrir), keadaan dan lain-lain.
Ø Hadits
terbagi atas Hadits Qauliyah, Hadits Fi’liyah, Hadits Taqririyah, dan Hadits
Hamiyyah. Istilah lain hadits yaitu Hadits, Sunah, Khabar, dan Aatsar.
Ø Hadits
menempati posisi yang sentral dalam
khazanah hukum Islam. Hadits secara hirarkis menempati posisi kedua setelah
Alqur'an sebagai sumber hukum Islam.
Sedangkan
secara fungsional hadits berfungsi menjelaskan, menguatkan dan menetapkan hukum
yang tidak terdapat dalam Alqur'an.
Ø Hadits ditinjau dari segi periwayatannya
berbeda dengan Alqur'an. Alqur'an itu bersifat
tawatur sedangkan periwayatan hadits Kebanyakan bersifat ahad.
Ø Perbedaan
Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi, yaitu :
1.
Hadits Qudsi lafaz berasal dari
Rasulullah SAW dan maknanya berasal dari Allah SWT, sedangkan Hadits Nabawi
lafaz dan maknanya berasal dari Rasulullah SAW.
2.
Hadits Qudsi adalah wahyu Allah
SWT yang diungkapkan kembali oleh Rasulullah SWT, sedangkan Hadits Nabawi merupakan
perkataan, perbuatan dan pengakuan Rasulullah SAW.
II.
SARAN
Dalam hal
ini Al-Qur’an dan Hadits merupakan sumber ajaran islam, jadi selain mempelajari
Al-Qur’an kita juga harus mengerti tentang hadits. Karena keduanya saling
melengkapi dalam hal ajaran islam.
Zuhri,Muh.
1997. Hadis Nabi. Yogyakarta : PT
Tiara Wacana Yogya
Tajuddin,Muhammad.
1993. 254 Hadits Qudsi.Jakarta: PT
Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar