Halaman

Rabu, 09 Mei 2012

tugas ekonomi makro smt 2-keuangan negara


TUGAS MAKALAH EKONOMI MAKRO
KEUANGAN NEGARA 1
“PENGELUARAN, PEMASUKAN, DAN SURPLUS/DEFISIT NEGARA INDONESIA TAHUN 2005-2011”









Disusunoleh :
KELOMPOK 5

1. Yuningsih                        11012014
2. Endang Lestari               11012055
3. Muh Syahru Ramadhan         11012076
4. Irfan Anggun Widiyono 11012080
5. Inggit Adhi Kurniawan  11012164


AKUNTANSI
FAKULTASEKONOMI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2011/2012
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb.


Alhamdulilahi Rabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang memberi rahmat, hidayah dan innayahNya kepada penulis, sehingga dapat  menyelesaikan tugas makalah ekonomi makro yang bejudul KEUANGAN NEGARA 1 “PENGELUARAN, PEMASUKAN, DAN SURPLUS/DEFISIT NEGARA INDONESIA TAHUN 2005-2011” tanpa halangan suatu apapun.
Artikel ini disusun dengan sebaik-baiknya. Penulis berharap tugas yang di susun ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis dan teman-teman. Di ucapkan terima kasih kepada semua yang telah mendukung, mengarahkan, dan mendo’akan penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini kurang sempurna, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Anda dapat memahami dan mengerti isi makalah ini. Selamat membaca dan semoga makalah ini bermanfaat.


Wassalamu’alaikum. Wr. Wb


                                                                                    Penyusun





















BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan alat utama pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya dan sekaligus alat pemerintah untuk mengelola perekonomian negara. Dalam suatu negara selalu mengalami fluktuasi pada keuangan negara baik pengeluaran ataupun penerimaan negara.Kita dapat menganalisis jumlah total pendapatan negara atau pengeluaran negara, ataupun surplus/defisit suatu negara melalui data APBN negara.
Dengan bantuan data APBN negara, kita dapat membandingkan antara pemasukan negara dengan pengeluaran negara, sehingga kita dapat menentukan apakah negara mengalami surplus ataupun mengalami defisit. Kita juga dapat membandingkan jumlah pendapatan melalui pajak dan bukan nonpajak. Dapat dibandingkan antara pendapatan, pengeluaan, pembiayaan, dan surplus/defisit negara Indonesia dari tahun ke tahun mulai dari tahun 2005 sampai 2011.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan keuangan negara?
2.      Apa komponen pendapatan, pengeluaran, dan pembiayaan negara Indonesia? Bagaimana hubungan antara pendapatan dan pengaluaran suatu negara?
3.      Bagaimana keadaan keuangan negara Indonesia pada tahun-tahun tersebut?





















BAB II
PEMBAHASAN


Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan negara, pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara professional, terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam UUD 1945. Perumusan keuangan negara menggunakan beberapa pendekatan, yaitu:
1.      Dari sisi objek
Keuangan negara meliputi semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengna pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
2.      Dari sisi subjek
Keuangan negara meliputi seluruh objek sebagaimana tersebut di atas yang dimiliki negara, dan atau dikuasai oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan negara/daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara.
3.      Dari sisi proses
Keuangan negara mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan objek sebagaimana tersebut diatas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan pertanggungjawaban.
4.      Dari sisi tujuan
keuangan negara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan atau penguasaan objek sebagaimana tersebut daitas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara.
Pengertian keuangan negara dalam perspektif Undang-undang No 17 tahun 2003 dituangkan dalam Bab I Ketentuan Umum, pasal 1 angka (1) yaitu: ”Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut”.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keuangan negara meliputi hal-hal sebagai berikut :
a.       hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;
b.      kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
c.       penerimaan negara;
d.      pengeluaran negara;
e.       penerimaan daerah;
f.       pengeluaran daerah;
g.      kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan negara;
h.      kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaran tugas pemerintahan dan atau kepentingan umum;
i.        kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah.
Pengertian keuangan negara dalam arti sempit adalah semua aspek yang tercakup dalam APBN yang diajukan oleh pemerintah kepada DPR setiap tahunnya. Dengan kata lain, APBN merupakan deskripsi dari keuangan negara dalam arti sempit, sehingga pengawasan terhadap APBN juga merupkan pengawasan terhadap keuangan negara. Keuangan negara dalam arti luas meliputi keuangan negara yang berasal dari APBN, APBD, BUMN, BUMD, dan pada hakikatnya seluruh harta kekayaan negara sebagai suatu sistem keuangan Negara.
Pendapatan Negara dan Hibah. Penerimaan APBN diperoleh dari penerimaan pajak yang meliputi pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Cukai, dan Pajak lainnya, serta Pajak Perdagangan (bea masuk dan pajak/pungutan ekspor) merupakan sumber penerimaan utama dari APBN. Selain itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) meliputi penerimaan dari sumber daya alam, setoran laba BUMN, dan penerimaan bukan pajak lainnya, walaupun memberikan kontribusi yang lebih kecil terhadap total penerimaan anggaran, jumlahnya semakin meningkat secara signifikan tiap tahunnya. Berbeda dengan sistem penganggaran sebelum tahun anggaran 2000, pada sistem penganggaran saat ini sumber-sumber pembiayaan (pinjaman) tidak lagi dianggap sebagai bagian dari penerimaan.
Belanja Negara. Belanja negara terdiri atas anggaran belanja pemerintah pusat, dana perimbangan, serta dana otonomi khusus dan dana penyeimbang
Defisit dan Surplus. Defisit atau surplus merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Pengeluaran yang melebihi penerimaan disebut defisit; sebaliknya, penerimaan yang melebihi pengeluaran disebut surplus. Dalam tampilan APBN, dikenal dua istilah defisit anggaran, yaitu: keseimbangan primer (primary balance) dan keseimbangan umum (overall balance). Keseimbangan primer adalah total penerimaan dikurangi belanja tidak termasuk pembayaran bunga. Keseimbangan umum adalah total penerimaan dikurangi belanja termasuk pembayaran bunga.
Pembiayaan. Pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit anggaran. Beberapa sumber pembiayaan yang penting saat ini adalah: pembiayaan dalam negeri (perbankan dan non perbankan) serta pembiayaan luar negeri (netto) yang merupakan selisih antara penarikan utang luar negeri (bruto) dengan pembayaran cicilan pokok utang luar negeri.

PENDAPATAN NEGARA dan HIBAH
                                    I.            Penerimaan Dalam Negeri
1.      Penerimaan Perpajakan
Pajak Dalam Negeri
                                                                    i.            Pajak Penghasilan
a.       Minyak dan Gas
b.      Non Minyak dan Gas
                                                                  ii.            Pajak Pertambahan Nilai
                                                                iii.            Pajak Bumi dan Bangunan
                                                                iv.            Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
                                                                  v.            Cukai        
                                                                vi.            Pajak Lainnya
2.      Pajak Perdagangan Internasional
                                                                    i.            Bea Masuk
                                                                  ii.            Pajak/Pungutan Ekspor
3.      Penerimaan Bukan Pajak
Penerimaan Sumber Daya Alam
                                                                    i.            Minyak Bumi
                                                                  ii.            Gas Alam
                                                                iii.            Pertambangan Umum
                                                                iv.            Kehutanan
                                                                  v.            Perikanan
Bagian Laba BUMN
PNBP Lainnya

                                 II.            Hibah

BELANJA NEGARA
I.                   Anggaran Belanja Pemerintah Pusat
1.      Pengeluaran Rutin
a.       Belanja Pegawai
b.      Belanja Barang
c.       Pembayaran Bunga Hutang
                                                                                i.            Hutang Dalam Negeri
                                                                              ii.            Hutang Luar Negeri
d.      Subsidi
                                                                                i.            Subsidi BBM
                                                                              ii.            Subsidi Non BBM
e.       Pengeluaran Rutin Lainnya
2.      Pengeluaran Pembangunan
                                                                         a.         Pembangunan Rupiah
                                                                        b.         Pembiayaan Proyek
3.      Dana Perimbangan
a.       Dana Bagi Hasil
b.      Dana Alokasi Umum
c.       Dana Alokasi Khusus
4.      Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang


KESEIMBANGAN PRIMER
SURPLUS/DEFISIT ANGGARAN (A-B)
PEMBIAYAAN (E.I + E.II)
I.          Dalam Negeri
1.      Perbankan Dalam Negeri
2.      Non-perbankan Dalam Negeri
Privatisasi
Penjualan Aset program restrukturisasi perbankan
Obligasi Negara (netto)
                                                                       i.            Penerbitan Obligasi Pemerintah
                                                                     ii.            Pembayaran Cicilan Pokok Hutang/Obligasi DN
II.       Luar Negeri
1.      Pinjaman Proyek
2.      Pembayaran Cicilan Pokok Hutang LNPinjaman Program dan Penundaan Cicilan Hutang


Berikut ini grafik ringkasan keuangan negara (APBN) Indonesia pada tahun 2005-2011 :

Dari data tersebut dapat di lihat bahwa keuangan negara Indonesia mengalami fluktuasai. Pada tahun 2005-2008, pendapatan dan pengeluaran negara mengalami peningkatan. Akan tetapi pada tahun 2009 mengalami penurunan, dan pada tahun 2010-2011 mengalami peningkatan. Pendapatan dan pengeluaran negara tertinggi dari tahun 2005-2011 terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 1082630,1 milyar dan 1202046,2 milyar, sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2005 dengan pendapatan sebesar 493919,4 milyar dan pengeluaran 509632,4 milyar. Pengeluaran suatu negara tergantung pada pendapatan negara tersebut. Jika pendapatan naik, maka pengeluaran suatu negara akan naik. Dan jika pendapatan menurun, maka pengeluaran suatu negara akan turun.
Pembiayaan negara dari tahun 2005-2011 hampir mengalami kenaikan setiap tahunnya, akan tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan. Pembiayaan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 115676,6 milyar dan terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar 11121,2 milyar. Anggaran negara Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami defisit. Defisit tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu 133747,7 milyar dan yang terendah terjadi pada tahun 2008 sebesar 4121,3 milyar.
Dari data ringkasan keuangan negara Indonesia pada tahun 2005-2011, setiap bagian memiliki komponen masing-masing. Berikut ini adalah grafik komponen-komponen tiap bagian tersebut.
1.      Penerimaan negara pada tahun 2005-2011


Penyumbang pendapatan tertinggi negara Indonesia yaitu pendapatan dai pajak (taxes), kemudian dari pendapatan bukan pajak (nontaxes).


                                            





2.      Pengeluaran negara pada tahun 2005-2011


Negara Indonesia palinng tinggi mengeluarkan dana untuk belanja pemerintah pusat. Pengeluaran untuk transfer ke daerah setiap tahunnya mengalami kenaikan.
3.      Pembiayaan negara pada tahun 2005-2011


Pembiayaan di dalam negeri Indonesia lebih tinggi daripada pembiayaan ke luar negeri.
Data pendapatan, pengeluaran, surplus/defisit, dan pembiayaan negara Indonesia pada tahun 2005-2011 terlampir.
PENUTUP


A.    Kesimpulan
1.      Menurut undang-undang No 17 tahun 2003, ”Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut”.
Keuangan negara dalam arti sempit adalah semua aspek yang tercakup dalam APBN yang diajukan oleh pemerintah kepada DPR setiap tahunnya.
Keuangan negara dalam arti luas yang meliputi keuangan negara yang berasal dari APBN, APBD, BUMN, BUMD, dan pada hakikatnya seluruh harta kekayaan negara sebagai suatu sistem keuangan Negara.
2.      Komponen pendapatan meliputi : pendapatan pajak, nonpajak dan dana hibah.
Komponen pengeluaran meliputi : belanja pemerintah pusat, transfer ke daerah, dan suspen.
Komponen pembiayaan meliputi : pembiayaan dalam negeri dan pembiayaan luar negeri/neto.
Jika suatu pendapatan negara mengalami peningkatan, maka pengeluaran negara tersebut juga akan meningkat dan sebaliknya.
3.      Keuangan negara Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami fluktuasi. Pendapatan dan pengeluaran negara tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 1082630,1 milyar dan 1202046,2 milyar, sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2005 dengan pendapatan sebesar 493919,4 milyar dan pengeluaran 509632,4 milyar. Pembiayaan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 115676,6 milyar dan terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar 11121,2 milyar.
Defisit tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu 133747,7 milyar dan yang terendah terjadi pada tahun 2008 sebesar 4121,3 milyar.


B.     SARAN
Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam pembuatan artikel ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar artikel selanjutnya dapat lebih baik lagi. Semoga artikel ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca sekalian.







DAFTAR PUSTAKA


Mankiw, N. Greogory. 2006. ”Principles of Economics”. Jakarta : Salemba Empat
































TERLAMPIR

1.      Pendapatan, pengeluaran, pembiayaan, dan surplus/deficit anggaran Indonesia tahun 2005-2011









TAHUN


2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011

Pendapatan Negara
493919,4
636153,1
706108,3
979305,4
847096,6
990502,3
1082630,1

Pengeluaran Negara
509632,4
667128,7
757649,9
985730,7
937382,1
1126146,5
1202046,2

Pembiayaan
11121,2
29415,6
42456,5
84071,7
112563,2
133747,7
115676,6

Surplus/Defisit Anggaran
-14408,2
-29141,5
-49843,8
-4121,3
-88618,8
-133747,7
-115676,6
















  1. Penerimaan Negara tahun 2005-2011









TAHUN

2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
TAXES
347.031,10
409.203,00
490.988,60
658.700,80
619.922,20
743.325,90
839.540,30
NONTAXES
146.888,30
226.950,10
215.119,70
320.604,60
227.174,40
247.176,40
243.089,70
HIBAH
1.304,80
1.834,10
1.697,70
2.304,00
1.666,60
1.896,50
3.739,50















3.      Pengeluaran Negara tahun 2005-2011









TAHUN

2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Belanja Pemerintah Pusat
361.155,20
440.032,00
504.623,30
693.355,90
628.812,40
781.533,50
823.627,00
Transfer ke Daerah
150.463,90
226.179,90
253.263,20
292.433,50
308.585,20
344.612,90
378.419,20
Suspen
-1.986,70
916,8
236,5
58,7
15,6
0
0













4.      Pembiayaan Negara Indonesia tahun 2005-2011









TAHUN

2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Pembiayaan Dalam Negeri
21.393,20
55.982,10
69.032,30
102.477,60
128.133,00
133.903,20
118.672,60
Pembiayaan Luar Negeri
-10.272,00
-26.566,50
-26.575,80
18.405,90
15.549,80
155,5
2.995,90

Tidak ada komentar: