OPINI
Pemilwa
Universitas Ahmad Dahlan adalah Pesta Demokrasi pemerintahan mahasiswa di
Universitas Ahmad Dahlan. Sudah seharusnya jika ini adalah pesta demokrasi maka
dapat memberikan keindahan berdemokrasi dalam pemerintahan dengan sebaik
mungkin, jangan sampai ini hanya menjadi agenda rutin yang tidak dapat
memberikan dampak yang bagus dalam hal perbaikan kepemerintahan.
Pemilwa sebagai ajang untuk membentuk suatu pembelajaran
dan peningkatan kekritisan mahasiswa dalam hal pemerintahan dan wadah mahasiswa
menjalan fungsi mereka dalam hal controlling terhadap universitas dan fungsi
sebagai organisasi mahasiswa. Seharusnya dapat memberikan kontribusi yang bagus
dalam perjalanan pemerintahan mahasiswa di universitas. Yang saya lihat pada
tahun sebelumnya masih banyak mahasiswa yang kurang perduli dengan pemilwa. Ya…
bisa di lihat dengan partisipasi mahasiswa dalam menggunakan hak suaranya untuk
memilih calon calon kandidat yang di usung untuk menjadi pejabat pemerintahan
di UAD masih sedikit. Entah apa yang salah tetapi itu memang terjadi, apa
memang semangat demokrasi yang sering di gembor gemborkan itu mulai pudar atau
memang tingkat kepedulian para mahasiswa sudah hilang.?? Padahal sudah
seharusnya yang namanya mahasiswa itu katanya agen perubahan, tetapi realita
tingkat kepedulian dalam merubah itu menurut saya sudah mulai hilang.
Tahun ini pemilwa akan di jalankan kembali
untuk memilih presiden yang baru. KPU sudah terbentuk, dan Recruitmen PPS sudah
di sosialisasikan melalui pamphlet di
selurun papan papan pengumuman kampus. Tetapi entah apa sebenarnya yang terjadi
kenapa sampai recruitmen ini di lakukan bergelombang 2 kali. Apakah minat
mahasiswa untuk berpartisipasi sudah luntur atau memang ini program KPU yang
memang membuat 2 gelombang penerimaan. Ya saya berpransangka mudah mudahan in
memang program KPU bukan karena tak ada yang mau menjadi PPS.
Dari tahun ke
tahun Pemilwa sebagai Persaingan antar partai mahasiswa untuk mengusung calon
mereka masing masing,selalu menjadi perhelatan yang sangat indah dalam
perbedaan. Tetapi saya melihat dari tahun ke tahun hanya 2 partai yang selalu
bertanding untuk mengusung calon. Entah memang hanya 2 partai yang akan selalu
di tandingkan atau bagaimana saya kurang begitu tahu untuk masalah ini.tetapi
memang berapapun partai yang akan ikut dalam pemilwa sebenarnya yang di
perlukan adalah Partisipasi mahasiswa UAD yang mutlak diperlukan untuk
mensukseskan Demokrasi pemerintahan mahasiswa yang akan di bangun. Ya bisa di
misalkan seberapa banyak mahasiswa yang turut berpartisipasi untuk memilih
calon kandidat Presiden mahasiswa yang di usung oleh partai.
Dalam hal ini BEM dan DPM juga berperan
penting dalam suksesnya pesta demokrasi di kampus. BEM dan DPM sebagai fungsi
pemerintahan seharusnya dapat memberikan kontribusi yang maksimal. Sebagai
Eksekutor, Bem seharusnya dapat menjalankan fungsi pengawasan dan sosialisasi
dalam Pemilwa ini. DPM sebagai penyalur aspirasi seharusnya dapat memberikan
pengaruh yang siknifikan terhadap suksesnya pemilwa yang akan di jalankan tahun
ini. Sehingga nantinya akan dapat memberikan pengaruh yang lebih terhadap
pemilwa. Yang saya ketahui untuk pemilwa tahun ini ada 2 partai yang
berpartisipasi untuk mengusung kader atau calon terbaiknya menjadi Presiden dalam pemerintahan di UAD.
Yaitu PARMASI (Partai Mahasiswa Reformasi) dan PSP ( Partai Sang Pencerah).
Harapan saya
semoga kedua partai ini memang benar-benar dapat mengusung calon terbaik untuk
menjadi presiden yang bijaksana dalam kepemimpinannya nanti. Selain itu saya
juga berharap mahasiswa UAD dapat berpartisipasi memilih calon calon terbaik
yang di usung partai yaitu dengan menggunakan hak suara mereka dengan sebaik
mungkin. Untuk saran saya dalam pesta demokrasi ini sudah sepantasnya harus
berbeda dan harus meninggalkan kesan yang berharga dalam berdemokrasi yaitu
dengan salah satunya memberikan contoh demokrasi yang bersih yang jauh dari
kecurangan, memberikan kontribusi perbaikan dalam mencetak pemimpin dalam
pemerintahan mahasiswa yang lebih baik. Rencana pemilwa tahun ini terkesan
kurang tersosialisasi. Dalam artian isu isu pemilwa masih belum akrab dalam
pembicaraan mahasiswa. Alangkah baiknya jika penyebaran selebaran isu isu
pemilwa sudah mulai di gencarkan agar
titik kesempurnaan dalam berdemokrasi bisa semakin dekat.
Saya berharap
jika nanti pemilihan ini sudah terlaksana dan terpilih calon terbaik menjadi presiden atau menjadi wakil mahasiswa
dalam memperjuangkan hak mahasiswa, mudah mudahan dapat mengemban amanah dengan
baik. Tidak membeda bedakan dalam golongan,Antara golongan mayoritas ataupun
yang minoritas. dan mampu mendahulukan kepentingan umat daripada kepentingan
pribadi. Dan yang perlu di ingat menjadi pejabat bukan menjadi bos atau menjadi
tuan, tetapi menjadi pejabat adalah menjadi pembantu untuk rakyatnya. Jadi
siapapun nanti yang memperoleh predikat gelar Presiden harus mampu mengetahui
keluh kesah yang di rasakan mahasiswa tanpa mereka harus mengadu., tetapi yang
terpilih nanti harus mampu mencari tahu.
Selamat ber-demokrasi mari
bersama sama kita sukseskan pemilwa UAD tahun ini….
By tony wijanarko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar